Windows Azure adalah nama generik untuk platform layanan cloud Microsoft. Tujuan awal platform ini adalah untuk meng-host dan menskalakan aplikasi web menggunakan pusat data "cloud" dari perusahaan raksasa tersebut.
Untuk menjaga kesehatan lingkungan Windows Azure, 8 pusat data besar yang berlokasi di seluruh dunia digunakan. Saat ini, dua model kerja berhasil diimplementasikan: platform as a service (PaaS) dan infrastruktur sebagai layanan (IaaS). Model penyampaian layanan ini memiliki keunggulan sebagai berikut:
- hanya sumber daya yang benar-benar digunakan yang dibayar;
- ada struktur perhitungan multithreaded;
- ada abstraksi dari infrastruktur.
Model PaaS menyiratkan sewa platform penuh, yang terdiri dari elemen-elemen berikut: sistem operasi, penyimpanan file, dan layanan aplikasi. Pendekatan ini secara signifikan mengurangi biaya pengembang. Mereka tidak perlu lagi membuat infrastruktur sendiri dan membeli peralatan yang mahal.
Cara kerja Windows Azure adalah menjalankan mesin virtual secara individual untuk menguji dan memelihara aplikasi tertentu. Pengguna secara mandiri menentukan jumlah daya komputasi yang dibutuhkan. Parameter ini dapat diubah jika pengembang membutuhkan lebih banyak (lebih sedikit) mesin virtual.
Terlepas dari kenyataan bahwa skema ini diterapkan oleh Microsoft, beberapa sistem operasi open source tersedia di lingkungan Windows Azure. Pengembang dapat menjalankan mesin virtual dengan OS pra-instal berikut:
-Ubuntu 12;
- CentOS 6;
- OpenSUSE 12;
-SUSE Linux Server 11.
Keamanan Windows Azure dan layanan "cloud" serupa jauh lebih tinggi daripada penyedia hosting konvensional. Pasalnya, perusahaan raksasa mampu mengalokasikan dana besar untuk menjaga kinerja data center. Pada bulan Juni 2012, platform Windows Azure mengalami perubahan yang luar biasa. Sekarang portal ini ditulis dalam HTML 5 dan memiliki banyak opsi baru.