Interaksi antara perangkat keras komputer dan pengguna dilakukan menggunakan sistem operasi - Mac OS, Linux, Windows. Perantara antara sistem operasi dan komponen komputer adalah BIOS, sistem input/output dasar yang dimulai segera setelah komputer dinyalakan.
Apa itu BIOS?
BIOS adalah kumpulan firmware yang mengontrol semua komponen pada motherboard. Setelah dimuat ke dalam RAM, BIOS menjalankan Power On Self Test (POST) komputer. Tes memeriksa sistem manajemen daya, RAM, port periferal, hard drive dan pengontrolnya, menginisialisasi sumber daya sistem dan register chipset.
Data konfigurasi sistem disimpan dalam chip memori CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) khusus. Sirkuit mikro ini memiliki sumber dayanya sendiri - baterai bundar yang terletak di motherboard.
Setelah 3-5 tahun beroperasi, baterai habis. Ini menyebabkan konten CMOS dihapus dan pesan kesalahan ditampilkan saat komputer dihidupkan.
Selama pengujian, BIOS membandingkan informasi tentang keadaan komputer saat ini dan yang terdapat dalam CMOS. Jika ditemukan perbedaan, program akan memperbarui isi chip memori atau meminta pengguna untuk membuat perubahan di Setup BIOS.
BIOS melaporkan hasil pemeriksaan dengan serangkaian bunyi bip. Satu sinyal pendek menunjukkan penyelesaian tes yang berhasil, setelah itu kontrol komputer ditransfer ke sistem operasi. BIOS mencari program pemuat OS dalam urutan yang ditunjukkan di bagian Catatan Boot (produsen yang berbeda mungkin menyebutnya berbeda): hard drive, flash drive, drive CD atau DVD. Prioritas perangkat boot ditentukan pengguna.
Jika kerusakan perangkat keras kritis telah terdeteksi, kombinasi bunyi bip pendek dan panjang akan terdengar. Decoding mereka disediakan oleh pengembang BIOS dalam manual untuk motherboard dan di situs web resmi. Terkadang pesan kesalahan ditampilkan dalam bentuk teks di monitor.
Untuk masuk ke BIOS Setup, Anda harus menekan tombol F2, F10 atau Delete, tergantung pada pengembang BIOS. Baris prompt yang menunjukkan kunci yang diperlukan muncul di layar setelah bunyi bip POST.
Apa itu ROM?
Perintah BIOS ditulis dalam read-only memory (ROM) - memori flash non-volatile. Biasanya casing ROM ditandai dengan stiker holografik berwarna cerah, sehingga chip BIOS mudah ditemukan. Itu terletak di blok khusus pada motherboard, dari mana ia dapat dilepas jika perlu. Dalam hal ini, Anda harus berhati-hati agar tidak menekuk kontak sirkuit mikro.
EEPROM modern dapat di-flash, mis. mengubah konten mereka. Ada program khusus untuk mem-flash BIOS. Kebutuhan akan prosedur ini muncul, khususnya, jika motherboard lama bertentangan dengan perangkat keras baru, misalnya, hard disk besar.
