Saat menginstal ulang sistem operasi, ada risiko kehilangan data penting. Hal ini terutama berlaku dalam situasi di mana hard drive tidak dibagi menjadi beberapa disk lokal. Masalah keamanan informasi dapat diselesaikan dengan berbagai cara.
Diperlukan
- - Manajer Partisi;
- - komputer kedua.
instruksi
Langkah 1
Pertama, coba mulai sistem operasi Anda dalam Safe Mode. Jika Anda melihat hard drive yang diinginkan, salin informasi penting ke drive eksternal. Perlu diingat bahwa banyak program pembakaran disk kemungkinan tidak akan berjalan dalam Safe Mode.
Langkah 2
Jika sistem operasi benar-benar tidak dapat digunakan, gunakan komputer lain untuk menyimpan informasi. Lepaskan hard drive Anda dari unit sistem. Hubungkan hard drive ke motherboard PC kedua.
Langkah 3
Nyalakan komputer ini dan muat sistem operasi yang diinstal pada hard drive-nya. Sekarang Anda cukup menyalin informasi penting dari satu hard drive ke hard drive lainnya. Metode ini adalah yang paling sederhana, tetapi bukan yang terbaik.
Langkah 4
Buat partisi tambahan di hard drive Anda. Ini menyelamatkan Anda dari keharusan khawatir tentang keamanan file penting di masa mendatang. Instal program Manajer Partisi.
Langkah 5
Nyalakan ulang komputer Anda. Buka utilitas yang diinstal. Buka menu "Wizards" dan pilih item "Quick Create Section". Tentukan ukuran disk lokal baru dan klik Berikutnya.
Langkah 6
Atur ukuran disk lokal baru. Klik tombol Selesai. Buka menu "Perubahan" dan pilih "Terapkan secara fisik". Tunggu komputer Anda restart. Setelah membuat disk lokal baru, salin file yang diperlukan ke sana.
Langkah 7
Gunakan disk yang dapat di-boot dengan Partition Manager atau Acronis Disk Director jika Anda tidak dapat menyambungkan hard drive ke PC kedua. Mulai program yang dipilih. Buat partisi baru untuk menginstal sistem operasi.
Langkah 8
Instal salinan Windows baru di partisi baru. Hapus sisa-sisa sistem lama. Semua file Anda akan disimpan dalam keadaan aslinya.